Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Kerugian Capai Rp 3 Miliar #Kerugian #Capai #Miliar

Kerugian Capai Rp 3 Miliar

KOTA, Jawa Pos Radar Mojokerto – DR, 30, mantan pegawai kontrak di PT Ajinomoto, untuk melancarkan aksi penipuan berkedok rekrutmen palsu di bekas perusahaannya. Wanita asal Dusun Clangap, Desa Mlirip, Kecamatan Jetis, ini menjanjikan korbannya lolos seleksi asal membayar sejumlah uang.

Dari aksinya sejak 2020, pelaku berhasil mengelabui sedikitnya 90 orang dengan total kerugian mencapai Rp 3 Miliar.Sejumlah perwakilan korban melaporkan DR ke Satreskrim Polres Mojokerto Kota, Jumat malam (14/1). NR, 29, salah satu korban mengaku ditipu hingga Rp 36 juta. Awalnya, ia diminta membayar Rp 35 juta sebagai biaya masuk. Uang itu ditransfer ke rekening DR, Juli 2021. Setelah menjalani serangkaian tes psikotes dan wawancara, pelaku kembali meminta Rp 1 juta untuk biaya tes kesehatan. ’’Tapi tes ini tidak pernah direalisasikan karena alasan formalitas saja,” ucapnya kepada Jawa Pos Radar Mojokerto kemarin.

Saat itulah, NR mengaku mulai merasa janggal. Selain jadwal tes sering mundur, ia juga tak bertatap muka dengan pegawai PT Ajinomoto ketika menjalani wawancara secara online. ’’Jadi ngomong sendiri,’’ imbuhnya.

Oleh pelaku, NR juga dimasukkan ke grup WhatsApp berisi 10 orang pelamar kerja di tempat sama. Hingga akhirnya, kecurigaan pun terbukti. Mendekati hari pertama masuk kerja, pelaku tiba-tiba memberi kabar di grup jika jadwalnya diundur tanpa batas waktu yang jelas. Padahal, di sana terdapat pula korban yang sudah menunggu kepastian sejak 2020.

Akhirnya, mereka meminta uangnya dikembalikan, namun, pelaku tidak bisa lagi dihubungi. “Tiwas utang bank, nyesek tenan gak sido nyambut gawe,’’ keluh NR.

Menurutnya, DR merupakan mantan karyawan kontrak di PT Ajinomoto. Ia ditempatkan di departemen GP (general personal). Namun, sejak April 2021, DR tidak lagi berstatus sebagai pekerja. ”Saya kenal pelaku dan keluarganya karena dulu pernah kerja di PT Ajinomoto dan kosku dekat tempat tinggal pelaku,” urainya.

Tak sendiri. NR menyebut, terdapat puluhan orang yang mengaku tertipu lowongan kerja bodong tersebut. Selain dari Mojokerto, korban juga berasal dari daerah lain di Jawa Timur. Seperti Malang dan Tuban. Menurut dia, nominal kerugian tiap korban bervariasi. Mulai dari Rp 45 juta hingga Rp 120 juta. ’’Korbannya yang saya tahu sekitar 60 sampai 90 orang. Total semuanya kerugian korban sekitar Rp 3 miliar,’’ ungkap korban asal luar Mojokerto ini.

Firmansyah, 23, korban lainnya mengaku menanggung kerugian hingga Rp 45 juta. Uang itu ditransfer ke rekening DR sebagai biaya masuk kerja PT Ajinomoto pada 21 Juni 2021. Selang seminggu kemudian, DR datang ke rumahnya di Kecamatan Magersari, Kota Mojokerto untuk menyerahkan kwitansi. Saat itu, ia mengaku belum menaruh curiga. ’’Dia jelaskan macam-macam. Ngobrol dan tutur katanya halus banget. Waktu itu dijanjikan sebagai pekerja tetap,’’ jelasnya.

Namun, setelah menjalani serangkaian tes, jadwal training yang ditunggu-tunggu tak kunjung turun. Saat mulai timbul kecurigaan, DR mulai berbelit. Hingga akhirnya DR memblokir semua kontak korbannya supaya tidak bisa dihubungi.

Firmansyah menyebut, sedikitnya terdapat 60 orang yang juga menjadi korban penipuan DN dengan total kerugian kurang lebih Rp 3 Miliar. Kasus dugaan penipuan ini dibawa ke polisi lantaran pelaku menghilang sejak Rabu (12/1). Selain tak bisa dihubungi, pelaku juga kabur dari rumahnya. ’’Hanya sembilan orang yang bikin laporan di polisi karena ada sudah mengikhlaskan apa yang sudah terjadi,’’ tukasnya.

NR dan Firmansyah berharap, pelaku segera ditangkap dan uangnya dikembalikan. Hingga kemarin, pihak PT Ajinomoto belum memberi keterangan resmi terkait dugaan penipuan lowongan kerja ini. Jawa Pos Radar Mojokerto berusaha menghubungi bagian humas bernama Tatok. Namun, panggilan dan pesan singkat yang dikirim belum mendapat respons.

Terpisah, Kasatreskrim Polres Mojokerto Kota AKP  Hari Siswanto membenarkan adanya laporan terkait dugaan penipuan lowongan kerja (loker) di PT Ajinomoto. Pihaknya menyebut, saat ini, proses penyelidikan masih dilakukan intens tahap pendalaman. ”Baru menerima laporan dan segera kami ditindaklanjuti,” jelasnya.

Berdasarkan informasi yang dihimpun jumlah pelapor terus bertambah. Saat ini, sedikitnya terdapat tiga laporan yang telah masuk ke satreskrim. Mereka melapor pada Jumat malam (14/1) dan Senin (17/1). (adi/ron)

#Kerugian #Capai #Miliar