Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Penilaian PTM di DIY, Baru 30 Persen Sekolah Gunakan PeduliLindungi #Penilaian #PTM #DIY #Baru #Persen #Sekolah #Gunakan #PeduliLindungi

Penilaian PTM di DIY, Baru 30 Persen Sekolah Gunakan PeduliLindungi

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA – Penyelenggaraan pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah jenjang SMA/SMK yang ada di DI Yogyakarta telah berjalan lebih dari dua pekan.

Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) DIY mengklaim penegakan protokol kesehatan (prokes) telah diterapkan dengan baik selama proses pembelajaran. 

“Minggu-minggu ini kita jalankan (PTM) dengan cukup baik prokesnya di sekolah,” terang Kepala Disdikpora DIY, Didik Wardaya, Rabu (19/1/2022).

Disinggung kesulitan sekolah untuk mengatur jarak duduk antar siswa, Didik tak mempermasalahkan hal tersebut.

Asalkan, sekolah mengimbanginya dengan pengetatan prokes. Misalnya, guru harus memastikan agar siswa selalu mengenakan masker selama pemberian materi di kelas.

“Kalau tidak bisa jaga jarak (di kelas) yang paling penting ya memaksimalkan (prokes) itu, kita perketat penggunaan masker,” terangnya.

Pihaknya juga mendorong sekolah untuk menerapkan aplikasi Peduli Lindungi.

Sebab, hingga saat ini baru 30 persen sekolah jenjang SMA/SMK yang menerapkan aplikasi besutan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) tersebut.

Baca juga: Satgas Covid-19 Kulon Progo Penilaian Pelaksanaan Vaksinasi Booster

Baca juga: Antisipasi Lonjakan Kasus Covid-19, Pemkab Magelang Tetap Siagakan Isoter

Menurutnya, Kemenkes memang tergolong lambat intens menerbitkan QR Code. Sehingga belum seluruh sekolah belum mengaplikasikan Peduli Lindungi.

“Sekolah yang belum, pernah kita inventarisasi untuk mendapatkan data itu. Jadi memang yang proses pengajuan QR Peduli Lindungi masih banyak yang belum turun,” bebernya.

#Penilaian #PTM #DIY #Baru #Persen #Sekolah #Gunakan #PeduliLindungi