Warga Borong Minyak Goreng Kemasan #Warga #Borong #Minyak #Goreng #Kemasan
Warga Borong Minyak Goreng Kemasan
BANYUWANGI – Minyak goreng kemasan di sejumlah toko ritel mulai menghilang. Masyarakat banyak yang memborong karena harga yang dipatok sesuai tarif yang telah ditetapkan pemerintah, yaitu Rp 14.000 per liter.
Di Indomaret Rogojampi, minyak goreng ukuran 1 liter ludes terjual. Praktis, tidak ada minyak goreng kemasan yang dipasang di etalase swalayan di Jalan A. Yani Rogojampi tersebut. ”Ada kabar ada harga minyak goreng harganya Rp 14 ribu di toko ritel, tapi setelah saya datang sudah habis,” ujar Mamik, salah seorang warga Rogojampi.
Dia ingin membuktikan kebenaran informasi di media massa bahwa harga minyak goreng kemasan turun. Mamik pun mencoba mencari swalayan lainnya di Rogojampi. Sayangnya, persedian minyak goreng habis karena lebih dulu diborong masyarakat. “Saya keliling di empat toko ritel di Rogojampi, semuanya sudah tak tersisa. Barangnya habis,” katanya.
Hal senada juga diungkapkan Anik, ibu rumah tangga asal Kelurahan Tukangkayu, Kecamatan Banyuwangi. Dia mencari minyak goreng di toko ritel, semuanya habis. “Mungkin kalah cepat, jadi saya datang sudah kehabisan stok,” ujarnya.
Pantauan Jawa Pos Radar Banyuwangi, sejumlah swalayan dan supermarket di Banyuwangi sudah mulai melakukan penyesuaian harga baru minyak goreng kemasan sesuai ketentuan yang ditetapkan pemerintah, yaitu Rp 14 ribu per liter. Seperti yang terlihat di Roxy Supermarket Banyuwangi, kemarin (20/1).
Pusat perbelanjaan terbesar di Banyuwangi ini sudah mulai mengikuti anjuran pemerintah dengan menjual minyak goreng kemasan Rp 14 ribu per liter. “Sejak toko buka pukul 10.00, kami sudah mengganti dengan harga baru sesuai ketentuan yang telah ditetapkan pemerintah,” ujar Management Building Roxy Supermarket, Sulthon Syah.
Menurut Sulthon, manajemen Roxy sangat mendukung anjuran pemerintah terkait penyesuaian harga baru minyak goreng kemasan tersebut. Agar tidak terjadi aksi borong oleh pihak tertentu, pihaknya membatasi pembelian maksimal dua liter.
Hal yang sama juga dilakukan oleh Vionata Supermarket. Head Office Vionata Supermarket, Sasy sangat mendukung program pemerintah tersebut, apalagi minyak goreng murah sangat berguna bagi masyarakat. “Kebijakan ini berguna bagi toko kami. Karena terlalu mendadak sehingga sampai saat ini belum mendapat kuota. Mungkin beberapa hari ke depan akan ada jatah minyak goreng mengingat pemerataannya juga butuh waktu,” kata Sasy.
Mulai kemarin (20/1) sudah ada beberapa supplier minyak goreng kemasan yang sudah menarik barangnya untuk dilakukan penyesuaian harga. “Barang yang sudah ada dibeli dari supplier dengan harga masih tinggi, jika langsung dijual harga Rp 14 ribu tanpa ada solusi dari supplier, toko kami akan dirugikan ratusan juta,” jelas Sasy.
Namun demikian, sudah ada beberapa supplier yang mulai menarik barangnya dan langsung disesuaikan dengan harga terbaru. Bahkan, Kamis siang (20/1) juga sudah mulai dipasang dan dijual dengan banderol harga terbaru. “Kami juga masih menunggu surat resmi dari Disperindag terkait mekanisme subsidi minyak goreng yang menjadi dasar untuk keamanan bagi supplier maupun toko penjual minyak goreng kemasan,” tandasnya.
Pemerintah telah menetapkan harga minyak goreng (migor) Rp 14 ribu per liter. Penetapan harga itu berlaku mulai Rabu kemarin (19/1). Kebijakan tersebut didasarkan atas hasil evaluasi yang mempertimbangkan ketersediaan dan keterjangkauan harga minyak goreng bagi masyarakat. Harga tersebut berlaku untuk kemasan 1 liter, 2 liter, 5 liter, dan 25 liter.
#Warga #Borong #Minyak #Goreng #Kemasan